Negeri-negeri di ujung timur  seperti Jepang dan Korea memiliki beragam  tradisi nan unik dan  menakjubkan. Salah satunya adalah kedigdayaan para  perempuan yang  bekerja keras demi keluarga. Mereka bahkan rela mencari  ikan menyelam  ke laut dalam tanpa peralatan apa pun. Ternyata tradisi  ini sudah  bertahan sejak ribuan tahun.
Di Jepang, mereka disebut Ama (kata "ama" juga dipakai untuk penyelam laki-laki, namun yang membedakan penulisan huruf kanjinya). Para penyelam ini mencari ikan hingga kedalam 25 meter atau lebih di bawah laut tanpa tangki oksigen atau alat bantu pernapasan lainnya.
 
Di Jepang, mereka disebut Ama (kata "ama" juga dipakai untuk penyelam laki-laki, namun yang membedakan penulisan huruf kanjinya). Para penyelam ini mencari ikan hingga kedalam 25 meter atau lebih di bawah laut tanpa tangki oksigen atau alat bantu pernapasan lainnya.

Konon  ama sudah ada sejak 2000 tahun lalu. Beberapa referensi yang  menyebut  tentang ama misalnya koleksi puisi Man'yoshu dari abad ke 8 dan  buku  Sei Shonagon's dari abad ke 10. Ama juga pernah dimunculkan dalam  film  James Bond "You Only Live Twice" (1967).
Hingga tahun 1960-an, perempuan yang menjadi ama biasa berenang bertelanjang dada. Pelindung tubuh hanya di bagian perut ke bawah, yang disebut fundoshi. Seiring perubahan jaman, barulah mereka menggunakan pakaian yang lebih lengkap.
Hingga tahun 1960-an, perempuan yang menjadi ama biasa berenang bertelanjang dada. Pelindung tubuh hanya di bagian perut ke bawah, yang disebut fundoshi. Seiring perubahan jaman, barulah mereka menggunakan pakaian yang lebih lengkap.


Ada  beberapa teori yang menyebabkan para perempuan tersebut menjadi   penyelam laut dalam. Kemungkinan di jaman dulu jumlah lelaki dan   perempuan seimbang. Ketika kaum laki-laki memilih pergi berlayar menjadi   pelaut, para wanita yang berdiam di rumah mencari ikan dengan cara   menyelam. Akhirnya kebiasaan ini diteruskan dari generasi ke generasi.
Haenyo
Hampir  serupa dengan Jepang, di Korea juga ada tradisi yang mirip. Kaum   wanita penyelam laut dalam ini disebut Haenyo (arti: wanita laut) dan   banyak terdapat di propinsi Jeju.
 

Menurut  hikayat, hingga abad ke-19 menyelam untuk mencari ikan hanya   dikerjakan oleh kaum pria. Tingginya pajak yang dikenakan oleh kerajaan   membuat pekerjaan ini tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan hidup.  Akhirnya  para wanita yang mengambil alih.
Uniknya, ketika para wanita pergi menyelam maka kaum pria yang bertugas sebagai 'bapak rumah tangga' di rumah merawat anak. Bisa dibilang, kaum perempuan menjadi kepala rumah tangga. Pemandangan seperti ini bisa dijumpai di Pulau Mara.
 
Uniknya, ketika para wanita pergi menyelam maka kaum pria yang bertugas sebagai 'bapak rumah tangga' di rumah merawat anak. Bisa dibilang, kaum perempuan menjadi kepala rumah tangga. Pemandangan seperti ini bisa dijumpai di Pulau Mara.

Namun belakangan, berkembangnya industri di Korea semakin memangkas   habis jumlah haenyo. Banyak perempuan yang bertumbuh dewasa memilih   bekerja di pabrik atau pindah ke kota besar. Bila di tahun 1950   dilaporkan masih ada sekitar 30.000 penyelam wanita, kini data yang   diambil tahun 2003 silam menyebut hanya tersisa sekitar 5.000-an   penyelam. Bahkan 85% di antaranya sudah berusia di atas 50 tahun.

0 komentar: